Salah Satu Keanehan Dunia Fauna: ‘Platypus,’ Hewan Mamalia Australia yang Bertelur
Posted in
by Motoling Lolombulan
Tidak banyak yang tahu, bahwa ada hewan
khusus bernama ‘Platyphus’, yang hanya ada di benua Australia. Ya, benua
Australia mempunyai flora dan fauna khusus, yang tidak terdapat di
benua2 lain di dunia. Karena aku memang menyukai lingkungan, khususnya
flora fauna, dan khususnya lagi, binatang2, di Australia, merupakan
’surga binatang’, khususnya untuk aku. Binatang2 seperti koala, kanguru,
wombat, dingo ( anjing dari Australia ), tazmanian, platypus dan
sebagainya, hanya ada disana, walaupun seperti kanguru atau anjing
dingo, masih ada di Indonesia ( di Papua ada koala pohon ) yang
berdekatan dengan benua Australia …..
Platypus ( Ornithirhynchus Anatinus )
merupakan hewan mamalis endemic dari selatan Australia, walau sekarang
mereka menyebar di seluruh benua. Platypus ada beberapa jenis, dilihat
dari moncongnya, terdapat 5 species, dan hewan ini adalah mamalia tetapi BERTELUR, bukan melahirkan! Aneh tetapi nyata ….. Ini adalah salah satu kebesaran Tuhan …..
Penampilan yang tidak biasa ini terlihat
dari segi fisik : berparuh bebek, ekornya seperti berang-berang-,
berang-berang, kakinya berselaput. Mamalia ini berbisa, walau tidak
mematikan. Platypus jantan memiliki taji ( seperti ayam ) pada kaki
belakang yang memberikan racun mampu menyebabkan sakit parah bagi
manusia. Fitur unik dari platypus menjadikannya sebuah subjek penting
dalam studi biologi evolusioner dan simbol dikenali dan ikon Australia,
itu telah muncul sebagai maskot di acara-acara nasional dan fitur di
balik koin 20 sen Australia. Platypus adalah lambang hewan dari negara
bagian New South Wales. (Wikipedia)
Ciri2 hewan mamalia platypus, hanya di Australia
Ketika aku pertama kali tinggal dengan
keluarga asli di Australia ( untuk ‘home stay’ dalam berusaha belajar
tentang bahasa dan budaya ) sekita tahun 1989, aku tinggal di sebuah
keluarga asli Australia, Graeme Goodsell dan Nanette Goodsell. Rumahnya
besar, diatas bukit, di daerah Yaralla, Sydney. Graeme adalah seorang
arsitek, sehingga rumahnya sangat menarik. Jika dari depan, tidak
terlihat besarnya, hanya sebuah rumah biasa2 saja, dalam 1 lantai saja.
Tetapi, begitu masuk kedalamnya dan melihat di belakangnya, tenyata
rumah itu ‘menggantung’ di jurang, dengan hutan2 khas Australia.
Sehingga, dulu Graeme berkata, bahwa,
“Jika tiba2 ada ‘binatang’, seperti
ular, tikus tanah atau landak, bahkan wombat, tenang saja, karena mereka
sudah tahu jalan pulang …..”
“Hahaha ….. aku tidak akan menyuruh mereka pulang, mungkin jusru aku akan memeliharanya”, pikirku dulu. Ada2 saja …..
Tetapi, memang benar! Hari pertama aku
tidur disana ( Aku mendapat kamar di bawah, lantai 2kebawah dan
pemandangannya adalah jurang dengan hutan2 pinus serta suara2 cantik
hewan2 hutan ….. Rumah ini terdapat 3 lantai, bukan keatas tetapi ke
bawah, untuk bisa ‘menjangkau’ jurang ….. indah dan cantik sekali ),
seekor landak, melingkar di teras kamarku. Landak khusus khas Australia (
Echidna ), tidak buas, walau jika sudah dewasa, duri2nya tetap saja
tajam. Jika masih muda, landak tersebut bisa kita angkat di genggaman
tangan …..
Beberapa hari disana, aku sangat
excited dengan kehidupan hutan. Berhari2 aku melanglang hutan, sampai
aku melihat sungai di hutan itu, dan bertemu dengan seekor platypus
kecil …..
Sungai habitat platypus, di belakang
rumah Greame, di Yaralla, Sydney. Platypus, besarnya seperti seekor
berang2, tetapi ada moncongnya
Itu pertama kali aku melihat seekor
platypus ada di dunianya yang liar, bukan di kebun binatang. Aku
beberapa hari duduk mengamatinya. Anak platypus itu sering hanya
sendiri, beberapa hari dia ditemani sepertinya induknya karena tubuhnya
lebih besar dan terlihat ‘tua’.
Lihat matanya yang kecil dan sedikit
sayu. Matanya memancarkan sinar ‘minta dilindungi’. Mata itu sangat
lembut, selembut bulu2 halusnya …..
Di Australia, platypus juga dikenal
dengan nama duck-billed, berparuh itik. Bulunya sangat lembut, dan dia
tidak liar. Aku beberapa kali menganagkatnya, ketika sudah beberapa kali
aku ‘bermain’ dengannya di ‘rumahnya’ ( habitatnya, adalah sungai ).
Bulu2 lembutnya berwarna coklat kehitam2an. Tubuhnya ringan saja, yang
aku temukan berupa platypus kurang dari 1 kg. Kata Graeme, platypus
terbesar di belakang rumahnya beratnya sekutar 2 kg. Paruhnya, untuk
sensor. Matanya kecil, dan sering mengerjap, ketika aku
memperhatikannya, sehingga mungkin saja dia sedikit ‘malu’ ….. Benar2
lucu sekali …..
Jika kita berusaha ‘bersahat’ dengan
hewan, kita bisa membuat mereka nyaman di tangan / tubuh kia, termasuk
platypus ini. Seperti si echidna ( landak Australia ) yang bisa
meringkuk jika di pegang, platypus juga bisa melakukannya ….. amaizing
…… lucu dan menggemaskan …..
Paling tidak, hampir setiap pagi sebelum
aku berkegiatan, atau sore hari setelah aku pulang dari berkegiatan,
aku menyambangi rumahnya. Kadang, dia tidak terlihat, tetapi sering
memang dia seperti menungguku. Tetapi ketika beberapa hari terakhirku
disana ( aku tinggal di rumah Graeme hanya 3 bulan, sebelum aku tinggal
di rumah temannya, Howdy Kadarusman untuk tinggal 2 bulan lagi, platypus
itu tidak pernah terlihat lagi …..
Sebenarnya, aku ingin sekali tetap
disana untuk terus mengamati platypus itu. Tetapi, ‘life goes on’, kan?
Aku tidak bisa menunggu, kapan platypus itu datang, karena aku tidak
menemukan sarangnya. Sungai itu cukup besar, dan aku takut untuk ‘keluar
masuk’ sungai. Kata Graeme juga, sungai besar itu, bisa saja ada
buayanya, walau dia belum pernah melihat buaya disana, apalagi, aku
hanya sendiri, hanya tinggal di sebuah rumah asing milik keluarga Greame
Goodsell …..
Platypus, hewan mamalia yang bertelur,
merupakan salah satu keanehan dunia fauna. Dengan kehidupan fauna
Australiayang unik dan menarik, menjadikan aku selalu ingin kembali lagi
kesana, untuk mengamati dunia fauna, sehingga aku tidak hanya mengamati
dunia urban dan perencanaan kota saja, melainkan bisa menambah wawasan
dengan tetap melihat di sekelilingku ……